Friday, January 18, 2008

Sekilas tentang jaringan komputer !!!

Modul 2
Hardware and Network Laboratory

MODUL 2

INSTALASI JARINGAN DAN SUBNETING

1. Tujuan

TCP/IP
2. Dasar Teori
Topologi Jaringan
Secara umum topologi jaringan dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan jenis
hubungannya. Yaitu :
Topologi Bus
Topologi Ring (Cincin)
Topologi Star (Bintang)
Penjalasan dari tiga topologi diatas dapat dilihat pada ilustrasi dibawah ini.
Topologi Bus
Jaringan jenis ini biasanya menggunakan kabel coaxial sebagai kabel pusat
yang merupakan media utama dari jaringan yang berfungsi untuk
menghubungkan tiap – tiap terminal dalam jaringan dengan terminator pada
setiap ujung kabelnya.
Topologi jaringan Bus
Topologi ini merupakan topologi yang paling sederhana dan tidak memerlukan
biaya besar, tidak bekerjanya salah satu terminal tidak akan mengganggu
aktifitas dalam jaringan kecuali terputusnya kabel utama. Topologi ini
mempunyai kapasitas bandwidth besar (2MB), sehingga dapat bekerja dengan
baik apabila dihubungkan dengan banyak terminal.
Modul 2
Hardware and Network Laboratory

Topologi Ring
Topologi ini sering disebut topologi cincin atau lingakaran. Adalah jaringan
komputer dimana komputer satu dengan komputer lainnya terhubung yang
membentuk lingkaran atau loop tertutup.
Pada topologi ini data berjalan mengelilingi jaringan dengan satu arah
pengiriman ke komputer selanjutnya sampai data tersebut diterima oleh
komputer yang dituju.

Topologi jaringan Ring
Tidak aktifnya salah satu komputer pada topologi ini tidak akan menggangu
kerja dalam jaringan namun terputusnya salah satu jalur maka akan
menyebabkan terputusnya aktifitas dalam jaringan tersebut.
Kelebihan topologi ring adalah arah pengiriman data hanya satu arah sehingga
dapat menghindari terjadinya tabrakan data (collision).

Topologi Star
Pada jaringan ini setiap komputer akan berkomunikasi melalui sebuah
concentrator yang menjadi pusat jaringan. Concentrator ini berfungsi untuk
mengarahkan setiap data yang dikirimkan ke komputer yang dituju.
Topologi jaringan star
Jika terjadi gangguan atau masalah pada salah satu node atau komputer maka
tidak akan mempengaruhi node lainnya atau jaringan karena masalah tersebut
hanya mempengaruhi komputer yang bersangkutan, hal ini memungkinkan
pengaturan intalasi jaringan dapat lebih fleksible.

Hardware and Network Laboratory

Instalasi Jaringan
Saat ini kita mengenal sejumlah Operating System yang umum digunakan,
yaitu varian dari Windows, seperti Windows 9x, 2000, XP, Me, Longhorn, dan
Linux, seperti Mandrake, RedHat, SuSe, dan sebagainya. Masing-masing OS
tersebut sudah selayaknya mempunyai kemampuan menginterkoneksi antar
unit komputer dimana OS tersebut dijalankan, karena seperti yang kita ketahui
kapabilitas ini tergolong vital.
Antara satu OS dengan yang lain mempunyai cara relatif berbeda dalam
mengkonfigurasikan jaringan. Cara-cara tersebut ada kalanya menimbulkan
kesulitan apabila pihak pengguna tidak mengetahui atau bahkan awam dalam
setting jaringan.
Komponen yang diperlukan :
a. Perangkat Keras Jaringan Komputer
- Network Interface Card (NIC)
Circuit board yang memberi kemampuan komunikasi jaringan antar
komputer dalam suatu intranet.
- Modem
Singkatan dari modulator-demodulator, berfungsi sebagai konverter
tipe data digital ke analog dan sebaliknya pada transmisi data melalui
internet.
- Hub
Berbentuk kotak persegi panjang, fungsinya untuk menghubungkan
komputer dan peralatan jaringan lainnya, sehingga berbentuk segmen
jaringan.
- Switch
Modul 2
Hardware and Network Laboratory
4
Menghubungkan sejumlah komputer pada layer protocol jaringan level
dasar. Identik dengan hub, namun performanya relatif lebih tinggi
dibanding hub sebab dapat menghemat pemakaian bandwith jaringan..
- Router
Perangkat jaringan yang dapat menggunakan informasi tiap paket
untuk melakukan pencarian jalur penyampaian data yang terbaik.
b. Media Transmisi
- Twisted Pair
Kabel dengan teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel.
Terdapat dalam dua jenis, STP( Shielded Twisted-Pair) dan UTP
(Unshielded Twisted-Pair). Kabel UTP, umumnya RG-45 digunakan
untuk network interconnection seperti yang akan diperlihatkan pada
Kerja Lab. STP dipergunakan untuk sambungan yang bersifat vital
sebab lebih tahan terhadap gangguan fisik dan interferensi gelombang.
- Coaxial
Populer dengan sebutan “coax”, terdiri atas konduktor silindris
melingkar, mengelilingi kabel tembaga inti. Umumnya dipakai pada
sambungan telepon konvensional. Dapat juga digunakan pada LAN
selain tipe Twisted-Pair.
- Kabel serial
Kabel khusus yang menghubungkan dua PC pada hubungan
DCC(Direct Cable Connection), dimana di setiap ujung kabel terdiri
dari jenis konektor yang sama. Memanfaatkan serial port yang sering
dipakai untuk koneksi pada printer.
c. Operating System
-Windows
OS yang paling banyak digunakan oleh karena sifatnya yang User-Friendly,
saat ini sudah cukup familiar di mata berbagai kalangan. Namun mempunyai
sejumlah bug yang mengharuskan pemakai memperbaiki dengan patch
tertentu dari Microsoft sebab pada dasarnya Windows tidak didesain untuk
fully-customized. Selain itu kendala lisensi dan gangguan virus juga patut
mendapat perhatian dari pihak pengguna.
-Linux
OS freeware yang sudah cukup banyak dipakai, dan mempunyai kelompok
pengguna tersendiri disebabkan kapabilitasnya yang relatif lebih baik dari
Windows. Di sisi lain pihak user dituntut memahami dengan baik bagaimana
mengatur OS ini karena kemampuan fully-customized nya sehingga
pengaturan sepenuhnya dari pihak user.
Komponen setting :
a. Alamat IP
String bit biner sebanyak 32 karakter yang menyatakan alamat unik suatu
komputer pada jaringan, bekerja seperti nomor telepon untuk
menghubungi pesawat telepon tertentu. Metode ini adalah standar merujuk
Modul 2
Hardware and Network Laboratory
5
pada protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
yang disusun berdasarkan model OSI (Open System Interconnection).
Untuk memudahkan, alamat IP ditulis dengan format “dotted decimal”,
empat angka yang masing-masing berbentuk oktet dengan titik di
antaranya. Tidak ada angka di antara dot yang lebih besar dari 255.
Berikut pembagian kelas IP :
Kelas Format Kisaran Jumlah
A 0xxxxxxx.yyyyyyyy.yyyyyyyy.yyyyyyyy 0.0.0.0-
127.255.255.255
16777214
B 10xxxxxx.yyyyyyyy.yyyyyyyy.yyyyyyyy 128.0.0.0.0-
191.255.255.255
65532
C 110xxxxx.yyyyyyyy.yyyyyyyy.yyyyyyyy 192.0.0.0.0-
223.255.255.254
254
Beberapa grup alamat IP disediakan untuk pemakaian khusus private
network dan tidak digunakan pada internet. Antara lain :
Kelas A : 10.0.0.0 – 10.255.255.255
Kelas B : 172.16.0.0 – 172.32.255.255
Kelas C : 192.168.0.0 – 192.168.255.255
Peralatan networking biasanya secara default sudah dikonfigurasi dengan
alamat kelas C antara 192.168.1.1 sampai 192.168.1.255
b. Subnet Mask
Subnet mask menentukan seberapa panjang bagian dari IP address yang
diartikan menjadi alamat network dan alamat host. Analoginya pada
telepon seakan-akan subnet mask ini adalah kode wilayah dimana suatu
nomor telepon berada.
Umumnya network memakai subnet mask 255.255.255.0. Setiap oktet 255
menunjukkan kode area. Sehingga apabila server mempunyai IP address
192.168.1.25 dan subnet mask 255.255.255.0, maka bagian network adalah
192.168.1 dan server atau host adalah device nomor 25 pada network
tersebut.
Pada contoh ini host nomor 0 (192.168.1.0) disediakan untuk menyatakan
jaringan, dan host nomor 255 (192.168.1.255) disediakan untuk melakukan
broadcast lalu lintas. Kita dapat memakai alamat IP dari nomor 1 sampai
254 pada network tersebut.
Perhitungan sederhana untuk menentukan alamat network base dan
broadcast:
1. Kurangkan 256 dengan oktet terakhir mask.
2. Bagi oktet terakhir alamat IP dengan hasil pengurangan.
3. Hasil pembagian dikalikan hasil pengurangan nomor 1. Ini adalah
alamat network base.
4. Hasil nomor 1 ditambahkan nomor 3 dikurangi 1. Ini adalah alamat
broadcast.
Contoh :
Pada alamat IP 192.168.3.56 dengan subnet mask 255.255.255.224.
1. 256 – 224 = 32
2. 56 / 32 = 1 (selalu pembulatan ke bawah)
Modul 2
Hardware and Network Laboratory
6
3. 32 X 1 = 32 ; Jadi 192.168.3.32 adalah alamat network base.
4. 32 + 32-1 = 63; Jadi 192.168.63 adalah alamat broadcast.
c. Gateway
Gateway adalah komputer yang berfungsi sebagai router menghubungkan
jaringan intranet ke jaringan lain atau ke internet, pada pokoknya untuk
berhubungan dengan segmen di luar jaringan intranet.
d. DNS
DNS adalah sistem server global untuk menterjemahkan nama domain,
yang umumnya kita ketikkan pada halaman browsing, menjadi alamat IP
untuk merujuk ke web yang bersangkutan. Hal ini disebabkan menuliskan
alamat domain lebih mudah.daripada alamat IP
e. Workgroup
Menyatakan nama network dimana PC dapat saling berkomunikasi melalui
LAN. Penulisan workgroup ini penting pada OS Windows, namun
umumnya tidak diperlukan pada sistem Linux, hal ini disebabkan dengan
kemampuan Linux untuk auto detect.
3. Langkah – langkah Kerja lab
I . Setting Jaringan pada Windows
1.Setting NIC
Pastikan NIC sudah terpasang dan instalasi driver sudah berhasil. Jika sudah,
maka NIC dapat dilihat di Control Panel>>System>>Hardware>>Device
Manager.
Masuk ke Properties dari My Network Places, sehingga akan keluar tampilan
seperti berikut. Pilihan General untuk melakukan pengaturan pokok,
Authentification untuk mengatur bagaimana mengenali komputer lain,
sedangkan Advanced untuk setting filter dan firewall. Untuk saat ini kita akan
mencoba setting pokok, maka pilih General>>Internet Protocol (TCP/IP).
Modul 2
Hardware and Network Laboratory
7
Form yang muncul akan seperti yang terlihat di gambar berikut, isikan ke
dalamnya:
o IP Address : alamat komputer Anda pada network
o Subnet Mask : kelas addressing yang dipakai pada network
o Default Gateway : komputer pada jaringan yang berfungsi
menghubungkan jaringan intranet dengan segmen jaringan di luar
o Fungsi Advanced juga tersedia untuk pengaturan mendetil, silakan dicoba
mempelajarinya sendiri.
2. Setting Workgroup LAN (Local Area Network)
Masuk pilihan workgroup dan isikan nama workgroup dimana Anda akan
menjadi anggota. Nama workgroup ini harus seragam dengan nama
Workgroup dari gateway apabila ingin terkoneksi dengan jaringan lain.
Atau bila tidak ada gateway, maka semua komputer dengan nama
workgroup sama akan terhubung, tapi tidak ada koneksi dengan jaringan di
luar intranet. Setelah setting workgroup pada komputer di network, maka
LAN seharusnya sudah terbentuk.
Setting Workgroup pada Windows 9x, Me, dan XP berbeda namun serupa.
Perbedaan paling banyak hanya pada feature GUI (Graphic User-
Interface), namun pada prinsipnya sama.

No comments: