Friday, January 18, 2008

Sekilas tentang jaringan komputer !!!

Modul 2
Hardware and Network Laboratory

MODUL 2

INSTALASI JARINGAN DAN SUBNETING

1. Tujuan

TCP/IP
2. Dasar Teori
Topologi Jaringan
Secara umum topologi jaringan dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan jenis
hubungannya. Yaitu :
Topologi Bus
Topologi Ring (Cincin)
Topologi Star (Bintang)
Penjalasan dari tiga topologi diatas dapat dilihat pada ilustrasi dibawah ini.
Topologi Bus
Jaringan jenis ini biasanya menggunakan kabel coaxial sebagai kabel pusat
yang merupakan media utama dari jaringan yang berfungsi untuk
menghubungkan tiap – tiap terminal dalam jaringan dengan terminator pada
setiap ujung kabelnya.
Topologi jaringan Bus
Topologi ini merupakan topologi yang paling sederhana dan tidak memerlukan
biaya besar, tidak bekerjanya salah satu terminal tidak akan mengganggu
aktifitas dalam jaringan kecuali terputusnya kabel utama. Topologi ini
mempunyai kapasitas bandwidth besar (2MB), sehingga dapat bekerja dengan
baik apabila dihubungkan dengan banyak terminal.
Modul 2
Hardware and Network Laboratory

Topologi Ring
Topologi ini sering disebut topologi cincin atau lingakaran. Adalah jaringan
komputer dimana komputer satu dengan komputer lainnya terhubung yang
membentuk lingkaran atau loop tertutup.
Pada topologi ini data berjalan mengelilingi jaringan dengan satu arah
pengiriman ke komputer selanjutnya sampai data tersebut diterima oleh
komputer yang dituju.

Topologi jaringan Ring
Tidak aktifnya salah satu komputer pada topologi ini tidak akan menggangu
kerja dalam jaringan namun terputusnya salah satu jalur maka akan
menyebabkan terputusnya aktifitas dalam jaringan tersebut.
Kelebihan topologi ring adalah arah pengiriman data hanya satu arah sehingga
dapat menghindari terjadinya tabrakan data (collision).

Topologi Star
Pada jaringan ini setiap komputer akan berkomunikasi melalui sebuah
concentrator yang menjadi pusat jaringan. Concentrator ini berfungsi untuk
mengarahkan setiap data yang dikirimkan ke komputer yang dituju.
Topologi jaringan star
Jika terjadi gangguan atau masalah pada salah satu node atau komputer maka
tidak akan mempengaruhi node lainnya atau jaringan karena masalah tersebut
hanya mempengaruhi komputer yang bersangkutan, hal ini memungkinkan
pengaturan intalasi jaringan dapat lebih fleksible.

Hardware and Network Laboratory

Instalasi Jaringan
Saat ini kita mengenal sejumlah Operating System yang umum digunakan,
yaitu varian dari Windows, seperti Windows 9x, 2000, XP, Me, Longhorn, dan
Linux, seperti Mandrake, RedHat, SuSe, dan sebagainya. Masing-masing OS
tersebut sudah selayaknya mempunyai kemampuan menginterkoneksi antar
unit komputer dimana OS tersebut dijalankan, karena seperti yang kita ketahui
kapabilitas ini tergolong vital.
Antara satu OS dengan yang lain mempunyai cara relatif berbeda dalam
mengkonfigurasikan jaringan. Cara-cara tersebut ada kalanya menimbulkan
kesulitan apabila pihak pengguna tidak mengetahui atau bahkan awam dalam
setting jaringan.
Komponen yang diperlukan :
a. Perangkat Keras Jaringan Komputer
- Network Interface Card (NIC)
Circuit board yang memberi kemampuan komunikasi jaringan antar
komputer dalam suatu intranet.
- Modem
Singkatan dari modulator-demodulator, berfungsi sebagai konverter
tipe data digital ke analog dan sebaliknya pada transmisi data melalui
internet.
- Hub
Berbentuk kotak persegi panjang, fungsinya untuk menghubungkan
komputer dan peralatan jaringan lainnya, sehingga berbentuk segmen
jaringan.
- Switch
Modul 2
Hardware and Network Laboratory
4
Menghubungkan sejumlah komputer pada layer protocol jaringan level
dasar. Identik dengan hub, namun performanya relatif lebih tinggi
dibanding hub sebab dapat menghemat pemakaian bandwith jaringan..
- Router
Perangkat jaringan yang dapat menggunakan informasi tiap paket
untuk melakukan pencarian jalur penyampaian data yang terbaik.
b. Media Transmisi
- Twisted Pair
Kabel dengan teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel.
Terdapat dalam dua jenis, STP( Shielded Twisted-Pair) dan UTP
(Unshielded Twisted-Pair). Kabel UTP, umumnya RG-45 digunakan
untuk network interconnection seperti yang akan diperlihatkan pada
Kerja Lab. STP dipergunakan untuk sambungan yang bersifat vital
sebab lebih tahan terhadap gangguan fisik dan interferensi gelombang.
- Coaxial
Populer dengan sebutan “coax”, terdiri atas konduktor silindris
melingkar, mengelilingi kabel tembaga inti. Umumnya dipakai pada
sambungan telepon konvensional. Dapat juga digunakan pada LAN
selain tipe Twisted-Pair.
- Kabel serial
Kabel khusus yang menghubungkan dua PC pada hubungan
DCC(Direct Cable Connection), dimana di setiap ujung kabel terdiri
dari jenis konektor yang sama. Memanfaatkan serial port yang sering
dipakai untuk koneksi pada printer.
c. Operating System
-Windows
OS yang paling banyak digunakan oleh karena sifatnya yang User-Friendly,
saat ini sudah cukup familiar di mata berbagai kalangan. Namun mempunyai
sejumlah bug yang mengharuskan pemakai memperbaiki dengan patch
tertentu dari Microsoft sebab pada dasarnya Windows tidak didesain untuk
fully-customized. Selain itu kendala lisensi dan gangguan virus juga patut
mendapat perhatian dari pihak pengguna.
-Linux
OS freeware yang sudah cukup banyak dipakai, dan mempunyai kelompok
pengguna tersendiri disebabkan kapabilitasnya yang relatif lebih baik dari
Windows. Di sisi lain pihak user dituntut memahami dengan baik bagaimana
mengatur OS ini karena kemampuan fully-customized nya sehingga
pengaturan sepenuhnya dari pihak user.
Komponen setting :
a. Alamat IP
String bit biner sebanyak 32 karakter yang menyatakan alamat unik suatu
komputer pada jaringan, bekerja seperti nomor telepon untuk
menghubungi pesawat telepon tertentu. Metode ini adalah standar merujuk
Modul 2
Hardware and Network Laboratory
5
pada protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
yang disusun berdasarkan model OSI (Open System Interconnection).
Untuk memudahkan, alamat IP ditulis dengan format “dotted decimal”,
empat angka yang masing-masing berbentuk oktet dengan titik di
antaranya. Tidak ada angka di antara dot yang lebih besar dari 255.
Berikut pembagian kelas IP :
Kelas Format Kisaran Jumlah
A 0xxxxxxx.yyyyyyyy.yyyyyyyy.yyyyyyyy 0.0.0.0-
127.255.255.255
16777214
B 10xxxxxx.yyyyyyyy.yyyyyyyy.yyyyyyyy 128.0.0.0.0-
191.255.255.255
65532
C 110xxxxx.yyyyyyyy.yyyyyyyy.yyyyyyyy 192.0.0.0.0-
223.255.255.254
254
Beberapa grup alamat IP disediakan untuk pemakaian khusus private
network dan tidak digunakan pada internet. Antara lain :
Kelas A : 10.0.0.0 – 10.255.255.255
Kelas B : 172.16.0.0 – 172.32.255.255
Kelas C : 192.168.0.0 – 192.168.255.255
Peralatan networking biasanya secara default sudah dikonfigurasi dengan
alamat kelas C antara 192.168.1.1 sampai 192.168.1.255
b. Subnet Mask
Subnet mask menentukan seberapa panjang bagian dari IP address yang
diartikan menjadi alamat network dan alamat host. Analoginya pada
telepon seakan-akan subnet mask ini adalah kode wilayah dimana suatu
nomor telepon berada.
Umumnya network memakai subnet mask 255.255.255.0. Setiap oktet 255
menunjukkan kode area. Sehingga apabila server mempunyai IP address
192.168.1.25 dan subnet mask 255.255.255.0, maka bagian network adalah
192.168.1 dan server atau host adalah device nomor 25 pada network
tersebut.
Pada contoh ini host nomor 0 (192.168.1.0) disediakan untuk menyatakan
jaringan, dan host nomor 255 (192.168.1.255) disediakan untuk melakukan
broadcast lalu lintas. Kita dapat memakai alamat IP dari nomor 1 sampai
254 pada network tersebut.
Perhitungan sederhana untuk menentukan alamat network base dan
broadcast:
1. Kurangkan 256 dengan oktet terakhir mask.
2. Bagi oktet terakhir alamat IP dengan hasil pengurangan.
3. Hasil pembagian dikalikan hasil pengurangan nomor 1. Ini adalah
alamat network base.
4. Hasil nomor 1 ditambahkan nomor 3 dikurangi 1. Ini adalah alamat
broadcast.
Contoh :
Pada alamat IP 192.168.3.56 dengan subnet mask 255.255.255.224.
1. 256 – 224 = 32
2. 56 / 32 = 1 (selalu pembulatan ke bawah)
Modul 2
Hardware and Network Laboratory
6
3. 32 X 1 = 32 ; Jadi 192.168.3.32 adalah alamat network base.
4. 32 + 32-1 = 63; Jadi 192.168.63 adalah alamat broadcast.
c. Gateway
Gateway adalah komputer yang berfungsi sebagai router menghubungkan
jaringan intranet ke jaringan lain atau ke internet, pada pokoknya untuk
berhubungan dengan segmen di luar jaringan intranet.
d. DNS
DNS adalah sistem server global untuk menterjemahkan nama domain,
yang umumnya kita ketikkan pada halaman browsing, menjadi alamat IP
untuk merujuk ke web yang bersangkutan. Hal ini disebabkan menuliskan
alamat domain lebih mudah.daripada alamat IP
e. Workgroup
Menyatakan nama network dimana PC dapat saling berkomunikasi melalui
LAN. Penulisan workgroup ini penting pada OS Windows, namun
umumnya tidak diperlukan pada sistem Linux, hal ini disebabkan dengan
kemampuan Linux untuk auto detect.
3. Langkah – langkah Kerja lab
I . Setting Jaringan pada Windows
1.Setting NIC
Pastikan NIC sudah terpasang dan instalasi driver sudah berhasil. Jika sudah,
maka NIC dapat dilihat di Control Panel>>System>>Hardware>>Device
Manager.
Masuk ke Properties dari My Network Places, sehingga akan keluar tampilan
seperti berikut. Pilihan General untuk melakukan pengaturan pokok,
Authentification untuk mengatur bagaimana mengenali komputer lain,
sedangkan Advanced untuk setting filter dan firewall. Untuk saat ini kita akan
mencoba setting pokok, maka pilih General>>Internet Protocol (TCP/IP).
Modul 2
Hardware and Network Laboratory
7
Form yang muncul akan seperti yang terlihat di gambar berikut, isikan ke
dalamnya:
o IP Address : alamat komputer Anda pada network
o Subnet Mask : kelas addressing yang dipakai pada network
o Default Gateway : komputer pada jaringan yang berfungsi
menghubungkan jaringan intranet dengan segmen jaringan di luar
o Fungsi Advanced juga tersedia untuk pengaturan mendetil, silakan dicoba
mempelajarinya sendiri.
2. Setting Workgroup LAN (Local Area Network)
Masuk pilihan workgroup dan isikan nama workgroup dimana Anda akan
menjadi anggota. Nama workgroup ini harus seragam dengan nama
Workgroup dari gateway apabila ingin terkoneksi dengan jaringan lain.
Atau bila tidak ada gateway, maka semua komputer dengan nama
workgroup sama akan terhubung, tapi tidak ada koneksi dengan jaringan di
luar intranet. Setelah setting workgroup pada komputer di network, maka
LAN seharusnya sudah terbentuk.
Setting Workgroup pada Windows 9x, Me, dan XP berbeda namun serupa.
Perbedaan paling banyak hanya pada feature GUI (Graphic User-
Interface), namun pada prinsipnya sama.

TUGAS JARKOM

Jaringan Komputer Dengan Topologi Ring

Topologi ini mirip dengan topologi Bus, tetapi kedua terminal yang berada di ujung saling dihubungankan, sehingga menyerupai seperti lingkaran. Setiap paket data yang diperoleh diperiksa alamatnya oleh terminal yang dilewatinya. Jika bukan untuknya, paket data dilewatkan sampai menemukan alamat yang benar. Setiap terminal dalam jaringan saling tergantung, sehingga jika terjadi kerusakan pada satu terminal maka seluruh jaringan akan terganggu. Namun paket data mengalir satu arah sehingga dapat menghindari terjadinya tabrakan. Skema jaringan komputer dengan topologi Ring dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Jaringan Komputer dengan Topologi Ring.

Keuntungan dan kerugian dari jaringan komputer dengan topologi Ring adalah :

o Keuntungan, hemat kabel, dan dapat melayani lalu lintas data yang padat.

o Kerugian, peka kesalahan, pengembangan jaringan lebih kaku, kerusakan pada media pengirim/terminal dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan, dan lambat karena pengiriman menunggu giliran token.

Peralatan Yang Digunakan

Jenis NIC :Token-Ring Card

Kabel :Twisted Pair

Connector :RJ-45

Protokol :Token Ring

Alatan lain :MAU (Multistation Access Unit) untuk menghantar maklumat melalui cincin


Spesifikasi IEEE 802.5 banyak mengikut ciri-ciri token ring yang diasaskan oleh IBM. Walau bagaimana pun terdapat sedikit perbezaan antara token ring IBM dan IEEE 802.5. menunjukkan perbezaan antara token ring dan IEEE 802.5.

Keenam-enam stesen terletak dalam topologi ring dengan token passing berlaku. Token boleh dianggap seperti satu mangkuk dan pembawa dianggap keretapi yang boleh bergerak dalam satu arah saja iaitu mengikut arah jam.

Dalam keadaan idle, semua pengguna dalam keadaan senyap. Apabila pengguna A ingin menghantar maklumat kepada pengguna D. Pengguna A akan memanggil keretapi tersebut dan mengisi segala maklumat ke dalam mangkuk tersebut. Maklumat yang dimasukkan adalah alamat penerima, barang kiriman dan alamat penghantar. Hanya sama seperti kita menghantar surat biasa. Setelah segala maklumat diisi di dalam mangkuk, keretapi tersebut akan bergerak mengikut arah jam. Destinasi keretapi tersebut adalah dari pengguna A kepada pengguna D. Walaupun di dalam perjalanan pengguna C ingin menghantar maklumat kepada pengguna D, keretapi tidak akan berhenti. Ini sama dengan konsep token passing, Yaitu token hanya akan menerima maklumat apabila token tersebut kosong. Dalam hal ini, keretapi akan terus bergerak hingga ke pengguna D.

Apabila pengguna D menerima barangan yang dikirim oleh pengguna A, pengguna D akan memasukkan maklumat ke dalam mangkuk tersebut. Maklumat yang dimasukkan adalah pengesahan penerimaan. Keretapi terus bergerak dan dalam perjalanannya, pengguna E cuba menahan keretapi tersebut untuk menghantar kiriman kepada pengguna A.

Tetapi keretapi tidak akan berhenti kerana ia terpaksa menghantar maklumat mengenai pengesahan penghantaran kepada pengguna A. Apabila tiba kepada pengguna A, pengguna A akan memeriksa surat pengesahan penerimaan yang diterima dari pengguna D. Setelah itu barulah keretapi bergerak menuju ke pengguna C. Bila tiba di pengguna C, aturcara yang sama akan berlaku seperti tadi.

Kabel Token Ring

Sistem kabel IBM masih lagi mempengaruhi topologi token ring. Kabel seperti twisted pair (UTP/STP), penyambung wayar, outlets dan panel pencawang masih lagi mengikut sistem kabel IBM.

Teknologi token ring juga dikenali sebagai star-shaped ring. Ia dipanggil demikian kerana setiap stesen berlainan akan disambung ke wayar concentrator (rajah1) yang berbentuk bulatan, dengan setiap satu wayar (rajah 6) boleh disambung ke lapan stesen. Terdapat berbagai jenis kabel token ring dan untuk mengetahui lebih lanjut boleh melayari laman web ini http://www.advancecabling.com/tk_cable.html.

Terdapat 7 jenis kabel yang digunakan untuk token ring.

1. Type 1 – AWG (American Wire Gauge) 22, triple shielded, sesuai untuk kegunaan luar dan dalam bangunan

2. Type 2 – Sama seperti Type 1, menggunakan 4 pasang wayar talipon (26 AWG)

3. Type 3 – Kabel talipon tidak bersalut, tidak menyokong 16Mb/s dan amat sensitif dengan gangguan luaran

4. Type 5 – Kabel fiber optik 100/140mm

5. Type 6 - Double shielded 26 AWG, digunakan untuk menyambung kabel concentrator atau stesen dan outlets

6. Type 8 – 26 AWG, double shielded, selalu digunakan untuk dipasang melalui karpet

7. Type 9 – 26 AWG, selalu digunakan sebagai kabel yang tahan kepada kepanasan disebabkan kebakaran

Selanjutnya token ring digunakan sebagai tulang belakang (backbone) sesuatu sistem rangkaian. Ini karena cara nya berfungsi dapat mengelak dari berlakunya pelanggaran data. Peralatan token masih boleh didapati di pasaran sekarang. Antara pengeluar yang masih menghasilkan barangan untuk token ring ialah Cisco dan IBM.

Komponen Software :Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jarin gan.

Protokol TCP/IP

TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data komputer di internet. Komputer-komputer yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan protokol TCP/IP, karena menggunakan bahasa yang sama perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Komputer PC dengan sistem operasi Windows dapat berkomunikasi dengan komputer Macintosh atau dengan Sun SPARC yang menjalankan solaris. Jadi, jika sebuah komputer menggunakan protokol TCP/IP dan terhubung langsung ke internet, maka komputer tersebut dapat berhubungan dengan komputer di belahan dunia mana pun yang juga terhubung ke internet. Karena penting peranannya pada sistem operasi Windows dan juga karena protokol TCP/IP merupakan protokol pilihan (default) dari Windows. Protokol TCP berada pada lapisan Transport model OSI (Open System Interconnection), sedangkan IP berada pada lapisan Network mode OSI

a. Hub

Hub adalah suatu perangkat yang memiliki port yang akan menghubungkan beberapa node / titik sehingga akan membentuk satu jaringan topologi Star. Pada umumnya jaringan sederhana menggunakan salah satu port dari hub dihubungkan ke server atau ke hub yang lainnya.Hub yang dipakai disini adalah yang mempunyai port antara 8 port sampai 24 port. Hub disini digunakan di setiap workgroup dan disetiap workgroup bisa terdiri dari 2 sampai 4 hub, itu tergantung dari banyaknya user dan letak lokasinya. Merk hub yang dipakai disini diantaranya merk 3Com, D-link, dan ATI.

b. Switch

Switch pada dasarnya sama dengan hub, namun memiliki kelebihan dalam pengiriman paket data seperti dokumen, gambar, game dan lagu.di PT Pertamina EP Region Jawa memiliki ± 37 switch yang ada di tempat-tempat tertentu. Switch yang dipakai disini adalah switch yang mempunyai 24 port dengan merk diantaranya 3Com dan Alled Tetesyn. Kecepatan switch yang ada disini adalah 100 Mbps.

C. Router

Router pada dasarnya sama fungsinya dengan hub lebih bertindak sebagai filter (penyaring) dan sebagai penentuan lintasan. Penentuan lintasan salah proses evaluasi suatu alamat IP tujuan dari sebuah paket yang dikirim, hasilnya router dapat menentukan pada port mana paket akan dikirim keluar. Prinsip kerjanya menggunakan protokol tertentu sesuai pengiriman data yang dituju / diterima.

IP Address

IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.168.0.1.

Contoh IP address

Network ID│Host ID

192│168│0│1

IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host (komputer, router, switch).

Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.

Kelas-kelas IP Address

Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabel 1.2.

Kelas IP Address

IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP

1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya.

Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:

Network ID = 113

Host ID = 46.5.6

Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.

IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1

Network ID = 132.92

Host ID = 121.1

Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx

IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.

Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network Id dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.

Spesifikasi untuk computer topologi ring yaitu:

  1. Prosesor intel P4 2,0 ghz Rp 500.000
  2. Mainboard intel Asus P5PE-VM Rp 450.000
  3. Floppy disk Rp 20.000
  4. Stabilizer Rp 40.000
  5. HDD 40Gb Seagate 7200 Rp 300.000
  6. Memory Ddr 256mb Rp 152.000
  7. CDroom 52x liteon Rp 100.000
  8. Modem Conexant 56k Rp 33.000
  9. Casing simbada Rp 120.000
  10. PowerSupply 500w Rp 120.000
  11. Vga Agp Gf 128mb Rp 250.000
  12. Monitor Logix 15” Rp 440.000
  13. Key & mouse scroll Logitech Rp 100.000
  14. Token Ring card Rp 100.000
  15. Twisted pair Rp 100.000
  16. Rj-45 Rp 50.000
  17. MAU Rp 35.000

Total Harga Rp 2.910.000

Network Topology Autodiscovery

Berikut ini sembilan langkah untuk mendapatkan topologi jaringan secara otomatis oleh Scotty:

1. Temukan seluruh IP address yang dipakai; dengan cara mengirim paket ICMP echo request ke setiap alamat. Kita tinggal memasukkan range IP address yang akan dipetakan host-hostnya. IP address yang dipakai disimpan ke database.

2. Lacak rute ke setiap IP address yang tersimpan dalam database di atas. Hasil rute disimpan kedalam database untuk analisa berikutnya. Pada tahap ini diperoleh juga IP address yang berfungsi sebagai gateway.

3. Tentukan network mask bagi tiap IP address dengan cara mengirim paket ICMP mask request. Simpan hasilnya untuk analisa selanjutnya.

4. Untuk host dengan banyak interface, temukan IP address interface yang lain dengan cara mengirim paket UDP ke unused port.

5. Identifikasi network dan subnetwork. IP address class A, B, C mudah diidentifikasi, tetapi subnetwork perlu trik tertentu untuk menemukannya.

6. Identifikasi mesin yang memiliki lebih dari satu interface (multi-homed).

7. Hubungkan IP address ke network yang telah diidentifikasi.

8. Gabungkan IP address yang dimiliki oleh mesin multi-homed untuk menghindari duplikasi.

9. Gambar peta. Ada tiga tipe objek dalam peta ini: host dan gateway dipetakan dalam node object, network ke network object, dan interface IP ke link object.





Tampilan fisik jaringan yang menggambarkan penempatan komputer-komputer di dalam jaringan dan bagaimana kabel ditarik untuk menghubungkan komputer-komputer tersebut





Thursday, January 17, 2008